LAWANG SEWU
Lawang Sewu merupakan sebuah
gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg
Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907.
Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.
Masyarakat setempat menyebutnya
Lawang Sewu (Seribu Pintu). Ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu
yang banyak sekali (dalam kenyataannya pintu yang ada tidak sampai seribu,
mungkin juga karena jendela bangunan ini tinggi dan lebar, masyarakat juga
menganggapnya sebagai pintu).
Cerita
Mistik di Balik Lawang Sewu
Sebenarnya ketenaran Lawang Sewu
bukan karena sejarahnya melainkan cerita mistik yang tersimpan rapat di dalam
gedung. Bahkan kini Lawang Sewu menjadi icon mistik di Jawa Tengah. Dari kisah
pertempuran yang menyisakan kepedihan itulah, Lawang Sewu dikenal sebagai
tempat kawasan wisata hantu. Lawang Sewu menjadi daya tarik wisata selain
arsitektur bangunannya yang indah, juga karena cerita penampakannya. Masyarakat
meyakini arwah para korban pembantaian itu masih menghuni Lawang Sewu dan
bergentayangan sampai sekarang. Misteri penampakan hantu Belanda dan Jepang
serta jeritan noni-noni Belanda di waktu malam menjadi cerita yang menyeramkan.
=)
Hantu-hantu Belanda dan Jepang
yang konon masing-masing mempunyai wilayah kekuasaan sendiri-sendiri kawan. Di
pintu depan bagian Barat bangunan dipercaya wilayah kekuasaan hantu tentara
Belanda yang pada penampakannya mengenakan pakaian seragam lengkap dengan
senapan laras panjang.
Kadang-kadang dari dalam gedung
terdengar suara jeritan noni-noni Belanda yang kemudian disusul suara derap
langkah para tentara. Menurut ceritanya banyak tentara Belanda yang disembelih
oleh serdadu Jepang di situ. Sehingga suara jeritan kadang disertai rintihan
tentara Belanda yang kesakitan. Yang menyeramkan kadang penampakan mereka
terlihat menjelang maghrib, seorang noni Belanda yang berpakaian serba merah
dengan topi merah di lantai dua. Atau alunan musik mereka sedang berpesta dansa
di ruangan pesta lantai dua yang sampai sekarang masih terlihat kokoh
ruangannya. Dan suara-suara tawa, canda, percakapan yang tidak ada wujudnya.
Apabila kita berfoto kadang-kadang terlihat ada penampakan atau bayangan di
hasil fotonya kawan… .
Konon, banyak tentara Belanda
yang tewas disembelih tentara Jepang. Sehingga suara jeritan itu kadang disusul
jeritan tentara Belanda yang kesakitan. Sementara jika mendongakkan kepala ke
atas gedung, nampak ada sebuah tondon air yang dulunya difungsikan untuk menyimpan
air bersih. Sedangkan di sekitarnya, tepatnya di depan halaman gedung ada
sebuah sumur tua yang setiap harinya selalu dikunci rapat-rapat. Bentuk sumur
tersebut temboknya meninggi dari dasar tanah dan diberi atap genting warna
merah. Di situlah paling sering terdengar tangisan noni- noni Belanda dan
Jepang.
Kisah-kisah yang terdengar di
Lawang Sewu sangat beragam. Banyak pengunjung yang mengaku melihat atau sekedar
merasakan sesuatu yang berbeda ketika masuk ruangan tertentu di sana. Di antara
beberapa kisah yang cukup menonjol dan sering terdengar adalah :
Ø > Penampakan
wanita berambut panjang. Tentang kisah ini, pernah terekam dalam kamera infra
merah saat digelar acara uji nyali melalui program reality show salah satu
televisi swasta. Dalam tayangan tersebut, sosok perempuan berambut panjang
tersebut nampak terekam dengan jelas oleh kamera.
>Bayangan
yang menggantung di langit-langit sebuah ruangan yang ada di lantai tiga.
Konon, penampakan ini bisa dipanggil oleh sang juru kunci Lawang Sewu melalui kode
tertentu. Namun tidak semua pengunjung yang datang akan diajak masuk ke ruangan
tersebut.
Ø
>Penampakan prajurit Belanda yang berbaris. Kisah yang berkembang, penampakan prajurit ini hanya muncul pada malam tertentu saja. Biasanya muncul di lapangan yang berada di tengah gedung Lawang Sewu.
>Penampakan prajurit Belanda yang berbaris. Kisah yang berkembang, penampakan prajurit ini hanya muncul pada malam tertentu saja. Biasanya muncul di lapangan yang berada di tengah gedung Lawang Sewu.
Ø > Aroma
aneh yang muncul di ruang penyiksaan yang berada di lantai bawah tanah. Di sana
muncul lokasi yang dikenal sebagai sel berdiri, yaitu sebuah ruangan kecil
berukuran 1 x 1 m.
A Ardhi Majid
A Ardhi Majid
No comments:
Post a Comment